Sejarah Singkat Madrasah Qudsiyyah
Sumber: Arsip Qudsiyyah || Perubahan terakhir: 2010-10-21
1. Masa Formulasi (1917 M-1943) M.

Madrasah Qudsiyyah, sebagai salah satu madrasah tertua di Kudus, mempunyai sejarah yang cukup panjang. Madrasah Qudsiyyah tidak serta merta hadir dan menjadi besar, melainkan mengalami proses jatuh bangun yang cukup melelahkan.

Sebelum Budi Utomo menggelorakan Kebangkitan Nasional pada 1920 M, Madrasah Qudsiyyah telah berdiri tegak mengembangkan sayap-sayap pendidikan agama yang anti penjajah. Tercatat sejak 1917 M, kegiatan belajar mengajar telah dimulai, walaupun saat itu belum memiliki nama dan tempat belajar yang pasti. Dua tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1919 M, yang bertepatan dengan tahun 1337 H, Madrasah Qudsiyyah resmi didirikan oleh KHR. Asnawi.

KHR. Asnawi adalah keturunan dari Sunan Kudus yang ke XIV dan keturunan kelima dari KH.A Mutamakin. Wali di zaman Sultan Agung Mataram di Kajen Margoyoso Pati. Wajar saja apabila yang dilaksanakan beliau tidak jauh beda dari para pendahulunya. Baik dari pola pendidikan dan dimensi penegakan reputasi agama Islam.

Nama asli KHR. Asnawi adalah Ahmad Syamsi, kemudian berganti nama lagi menjadi Ilyas. Gelar raden yang juga disebut sebelum nama Asnawi mempunyai arti sendiri. Raden sebagaimana ditentukan oleh keluarga adalah sebutan dari anak turun (dzurriyah) Nabi Muhammad yang sudah terpotong oleh nasab puteri. Berbeda dengan sayyid, kalau sayyid semuanya sambung dari nabi hingga yang bersangkutan dari anak laki-laki.

Sedangkan panggilan kiai yang disematkan kepada beliau lebih karena partisipasi beliau dalam masyarakat. Ini setidaknya tampak dari 2 sisi. Pertama, KHR. Asnawi memang seorang yang faqih dan benar-benar ahli dalam bidang agama. Kedua, KHR. Asnawi adalah pemangku dan pengasuh pondok pesantren sebagai pemimpin agama. KHR. Asnawi tidak mau menjauh dari kebutuhan umat. Bahkan beliau terkenal sangat memiliki sifat marhamah. Wibawanya besar, galak, keras dalam menetukan hukum, lebih-lebih terhadap anak-anak seusia 4-6 tahun.

Dalam konteks mendidik ini pula Qudsiyyah didirikan. Gedung Madrasah Qudsiyyah yang didirikan KHR. Asnawi saat itu berada di Kompleks Masjid al-Aqsha, tepatnya di depan gapura masuk Menara Kudus.

Nama Qudsiyyah diambil dari kata Quds yang berarti suci dan sekaligus nama kota tempat kelahiran madrasah tersebut. Nama tersebut digunakan dengan maksud agar apa yang diajarkan serta diamalkan dalam madrasah menjadi benar-benar suci dan murni tidak dicampur-adukkan dengan yang kurang baik.

Dalam perjalanan panjang tentang sejarah madrasah, kondisi madrasah pada masa penjajahan Belanda diurus oleh Departemen voor Inlandsche Zaken, sebuah departemen pengajaran agama di lembaga pendidikan Islam (pesantren dan madrasah). Namun, Madrasah Qudsiyyah tetap bertahan dan tidak terpengaruh dengan lembaga pemerintah Belanda tersebut. Justru KHR. Asnawi sering melakukan perlawanan terhadap kebijakan pemerintahan Belanda.

Hal ini terjadi lantaran pada praktiknya fungsi lembaga Belanda tersebut tidak menangani masalah pendidikan Islam dalam arti memfasilitasi, melainkan lebih merupakan sarana untuk mengontrol dan mengawasi lembaga-lembaga pendidikan yang ada. Oleh karenanya, pesan-pesan perjuangan melawan kolonialisme pada setiap kali beliau mengajar di madrasah senantiasa disampaikan kepada santri-santrinya.

Boleh dibilang, KHR. Asnawi adalah benteng anti penjajah di semenanjung utara Jawa. Ketika beliau melihat presure penjajah semakin kuat dalam membelenggu umat Islam, KHR. Asnawi tampil dengan jiwa kritisnya menyatakan amar ma'ruf nahi munkar. Segala hal yang dianggap menyimpang dari pemerintah Belanda beliau berani mengkritik.

Untuk menyatukan visi keiIslamannya, KHR. Asnawi bergabung kembali dengan Serikat Islam Cabang Kudus. Jabatan komisaris bagi Asanawi sudah disandangnya ketika berdiri Serikat Islam Cabang Makkah tahun 1912 M. Aktifitasnya di Serikat Islam ini menjadikan beliau akrab dengan Samaun dan H. Agus Salaim serta HOS Cokroaminoto.

Hingga tahun 1929 M, Madrasah Qudsiyyah dipimpin langsung oleh K.H.R. Asnawi sebagai kepala sekolah dan didampingi oleh KH. Shafwan Duri. Pada tahun 1929 M-1935 M Madrasah Qudsiyyah dipimpin oleh K. Tamyiz sebagai kepala sekolah. K.H.R. Asnawi sendiri, memimpin pondok pesantren Raudlatuth Thalibin yang didirikan pada tahun 1927 M di Bendan, Kerjasan Kudus. Pada tahun 1935 M, K. R. Sujono memimpin Qudsiyyah sampai dengan tahun 1939 M. Setelah K.R. Sujono wafat, Madrasah Qudsiyyah kemudian dipimpin oleh K.H. abu amar mulai tahun 1939 M sampai tahun 1943 M.

2. Masa Kemunduran (1943-1950)

Buntut dari pemerintahan Dai Nippon Jepang yang menguasai Indonesia pada tahun 1943 M, ternyata berpengaruh terhadap pendidikan di Madrasah Qudsiyyah Kudus. Madrasah mengalami kemunduran drastis, bahkan hingga dilakukan penutupan.

Awalnya ketika Jepang berkuasa, pemerintah Dai Nippon rupanya mencurigai kepada umat Islam. Tidak hanya sekadar curiga, bahkan pemerintah dengan tegas melarang mengajarkan semua pelajaran agama di madrasah-madrasah dengan tulisan arab. Jadi, saat itu semua pelajaran agama harus ditulis dengan huruf latin.

Kebijakan tersebut membuat Madrasah Qudsiyyah menjadi salah satu korban. Pasalnya, berbagai pelajaran agama yang dahulunya menggunakan Bahasa Arab serta tulisan arab, kini dalam pengajarannya harus dijalankan dengan menggunakan tulisan latin.

Hal tersebut menyebabkan ketidaknyamanan di Madrasah Qudsiyyah. Alasannya, akan sangat berbeda tulisan dengan menggunakan tulisan arab diganti dengan tulisan latin. Selain itu, dalam pelaksanaannya madrasah-madrasah yang ada juga sering didatangi serdadu Dai Nippon. Sehingga berakibat jalannya pendidikan di madrasah-madrasah sangat terganggu.

Hal ini kemudian membuat Madrasah Qudsiyyah merasa sangat terganggu. Dengan pertimbangan yang masak-masak oleh para Guru Madrasah Qudsiyyah, akhirnya keputusan pahit pun diambil, dan untuk sementara waktu Madrasah Qudsiyyah ditutup. Salah satu penyebab dari penutupan Madrasah Qudsiyyah Kudus adalah kekejaman tentara jepang yang terus mencurigai serta tidak diperkenankannya mengajar dengan menggunakan Bahasa Arab.

Namun, pendidikan yang dilakukan madrasah tidak berhenti begitu saja. Pendidikan di madrasah dialihkan dengan pengajian al-qur'an pada setiap ba'dal maghrib yang diatur dengan kelas-kelas. Namun hal ini tidak bertahan lama, dan pada akhirnya berhenti juga. Praktis dalam masa ini pendidikan di madrasah lumpuh total.

3. Masa kebangkitan (1950-sekarang)

Masa penjajahan Jepang pun segera berakhir. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia telah didengungkan ke dunia pada 17 Agustus tahun 1945. Namun, di awal kemerdekaan tersebut Madrasah Qudsiyyyah belum juga bangkit dari tidur panjangnya. Dan ternyata, cukup lama juga Madrasah Qudsiyyah tertidur dan kosong dari segala aktifitas. Barulah sekitar tahun 1950 M, Madrasah Qudsiyyah kembali menemukan ruhnya untuk bangkit kembali.

Perkembangan pendidikan di Madrasah Qudsiyyah semakin hari semakin meningkat hingga pada tanggal 25 Mei 1952 terwujudlah tingkat lanjutan pertama yang dinamakan Sekolah Menengah Pertama Islam Qudsiyyah (SMPIQ) dan mendapat perhatian penuh dari masyarakat.

Semakin hari, sambutan dari masyarakat Kudus begitu besar terhadap pendidikan di Madrasah Qudsiyyah ini. Sehingga jumlah murid dari hari ke hari terus bertambah dan menyebabkan tingkat lanjutan dibagi menjadi dua, yaitu SMPI Qudsiyyah dan Pendidikan Guru Agama (PGA) Qudsiyyah. Pada tahun 1957, PGA Qudsiyyah dihapuskan dan SMPI Qudsiyyah dirubah namanya menjadi Madrasah Tsanawiyyah Qudsiyyah.

Pada tahun 1970-an, Madrasah Qudsiyyah juga pernah membuka Madrasah Diniyyah sore hari. Keberadaan diniyyah ini berlangsung selama lima tahunan.
Pada akhir tahun 1973 M, Madrasah Qudsiyyah mendirikan jenjang Aliyah untuk menampng alumni Tsanawiyahnya. Sejak itu, Madrasah Qudsiyyah semakin berkembang hingga sekarang.

selengkapnya..
Category: | 0 Comments


A. Rasional
Untuk mencapai cita-cita luhur MathIa’ul Anwar seperti yang tertuang dalam anggaran dasar dibutuhkan kader-kader yang bukan hanya memiliki kualitas intelektual yang baik melainkan juga harus memiliki ciri khas, integritas, loyalitas dan militansi terhadap organisasi. Yang dimaksud dengan integritas, loyalitas dan militansi Mathla’ul Anwar adalah sikap, kebiasaan dan perilaku karimah seperti:
BAB X
1. Berpegang teguh terhadap aqidah.
2. Khusyu dalam ibadah.
3. Amar ma’ruf nahyi munkar.
4. Amanah.
5. Memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik mengenai organisasi.
6. Memiliki rasa kepemilikan yang baik terhadap organisasi.
7. Memiliki rasa tanggung jawab dan kepedulian sosial.
8. Berani berkorban dan tidak menuntut balas.
9. lkhlash dalam berkorban dan bekerja.
10. Memiliki daya juang yang tak kenal menyerah.
11. Memiliki kepemimpinan yang baik.
12. Ramah, santun, sederhana.
13. Tidak menonjolkan fanatisme.

Karakter tersebut tidak serta-merta akan terbentuk melalui pendidikan yang tidak terstruktur, melainkan harus melalui proses pendidikan disengaja yang memiliki landasan sistimatis serta memiliki tujuan dan target yang jelas. Hal itu telah melandasi lahirnya mata pelajaran/mata kuliah khusus yang disebut Ke-Mathla’ul Anwar-an. Berdasarkan hal itu, dianggap perlu disusun suatu kurikulum yang dapat dijadikan landasan untuk menyelenggarakan pembelajaran mata pelajaran tersebut. Kurikulum yang dimaksud akan disebut Kurikulum Ke-Mathla’ul Anwar-an.

B. Pengertian
Kurikulum Ke-Mathlau’ul Anwar-an adalah kurikulum khusus yang menjadi landasan untuk pengembangan mata pelajaran Ke-Mathla’ul Anwar-an. Kurikulum ini tidak bersifat muatan lokal sehingga setiap satuan pendidikan harus menyelenggarakannya sesuai dengan materi yang dicantumkan. Kurikulum ini disusun untuk jenjang pendidikan mulai dari pendidikan dasar dengan prinsip spiral sehingga semua jenjang pendidikan mempelajari ruang lingkup materi yang sama namun berbeda tingkatan. Meskipun begitu pengembangan materi dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki oleh tiap satuan pendidikan. Selain itu dapat diberikan sentuhan-sentuhan nilai lokal namun tidak menyimpang dari landasan dasar.


C. Tujuan dan Fungsi
Tujuan kurikulum Ke-Mathla’ul Anwar-an adalah:
1. Membentuk pengetahuan dan pemahaman peserta didik mengenai organisasi MA.
2. Menumbuhkan rasa kepemilikan yang baik terhadap MA.
3. Menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kepedulian sosial.
4. Menumbuhkan rasa berani berkorban dan tidak menuntut balas.
5. Membentuk kader yang ikhlas dalam berkorban dan bekerja.
6. Menumbuhkan daya juang yang tak kenal menyerah.
7. Memngembangkan kemampuan kepemimpinan yang baik pada peserta didik.
8. Meningkatkan kemampuan bekerja sama, dengan orang lain.
9. Membentuk sikap ramah, santun dan tawadlu.
10. Membentuk kader yang amanah.
11. Membentuk sikap ummatan wasathan pada peserta didik.

Fungsi kurikulurn Ke-Mathla’ul Anwar-an adalah:
1. Menjadi panduan untuk mengembangkan materi Ke-Mathla’ul Anwar-an.
2. Menjadi landasan bagi proses pembelaJaran mata pelaJaran Ke Mathla'ul Anwar¬an.

D. Ruang Lingkup
1. Sejarah perkembangan Mathla’uI Anwar.
a. Latar belakang bedirinya MA
b. Proses berdirinya MA
c. MA pra kemerdekaan
d. Masa Pertumbuhan pertama
e. Masa pertumbuhan kedua
f. Kebangkitan kembali MA

2. Organisasi dan kelembagaan MA
a. Struktur organisasi MA
b. Kelembagaan dan badan otonom
• Dewan pembina/penasihat
• Majlis fatwa
• Ofganisasi badan otonom (MUSMA, GEMA MA, HIMMA, PMA)
c. Kelembagan Pendidikan
• Perguruan Tingggi
• Perguruan
• Satuan pendidikan
3. Sikap dan nilai-nilai ke-MA-an (Khittah)
a. Pengertiam Khittah
b. Penjelasan lambang MA
c. Mars dan Hymne MA
d. Sejarah empat mazhab
e. Ahlussunnah wal jamaah
• Pengertian
• Kriteria dan sifat-sifat ahlussunnah wal Jamaah
• Pemahaman ahlussunah wal Jamaah dalam bidang aqidah, kenegaraan dan fiqh
f. Sikap Mathla’ul Anwar dalam menyikapi khilafiyah.

4. Kepemimpinan
a. Pengertian
b. Tipe kepemimpinan
c. Gaya kepemimpinan

5. Keorganisasian
a. Pengertian organisasi
b. Manajmen organisasi
c. Teknik diskusi dan persidangan
d. Administrasi persuratan
e. Teknik penyusunan proposal

6. Ilmu Da’wah
a. Pengertian da’wah
b. Tujuan da’wah
c. Sasaran
d. Materi da’wah
e. Karakter penda’wah
f. Retorika

Tahap persiapan pidato
• Tujuan pidato
• Jenis-jenis pidato
• Topik pidato
• Mengembangkan materi pidato
Tahap penyususnan pidato
• Prinsip-prinsip komposisi pidato
• Membuat outline pidato
• Menyusun pesan pidato
• Memilih kata-kata
• Cara membuka pidato
• Cara menutup pidato
Tahap penyampalan pidato
• Membangun kepercayaan diri dan kredibilitas
• Prinsip-prinsip penyampaian pidato.


E. Rambu-rambu
Titik fokus dari tujuan mata pelaJaran Ke Mthla'uI Anwar an adalah pembentukan watak para peserta didik seperti pada rasional. Oleh kar6in a itu materi mengenai Ke-Mathla’ul Anwar-an lebih berfungsi sebagai kendaran menju terbentuknya watak-watak tersebut. Oleh karena itu salah satu syarat untuk mencapai tujuan tersebut adalah melakukan pengembangan kurikulum yang tepat. Yang dimaksud dengan pengembangan kurikulum adalah penjabaran kurikulum kedalam tujuan pembelajaran kegiatan belajar dan metode dan strategi pembelajaran.

Pengembangan kurikulum dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menjabarkan kurikulum kedalam program pembelajaran semester hingga satu unit pembelajaran.
2. Menentukan kegiatan belajar yang sesuai untuk tujuan pembelajaran. Jenis-jenis kegiatan belajar yang dapat diselenggarakan seperti tutorial, diskusi, muhadloroh, seminar, kunjungan, membuat tulisan, membuat klipping. wawancara, sosiodrama dan sebagainya.
3. Menentukan metode dan strategi yang tepat.
4. Menyiapkan sumber dan media belajar yang sesuai dengan metode yang telah dicanangkan.
5. Penyelenggaraan pembelajaran dapat dilakukan dengan cara kreatif dan inovatif.

F. Materi Pokok
Materi Pokok Mata Pelajaran Ke-Mathla’ul Anwar-an merupakan penjabaran dari ruang lingkup materi ke-Mathla’ul Anwar-an. Materi pokok yang dimaksud baru disajikan dalam bentuk sebaran materi pokok kedalam setiap kelas pada setiap satuan, memerlukan penjabaran lebih lanjut sehingga berbentuk kompetensi dasar dan indikator. Matriks yang dimaksud terlampir.

selengkapnya..
Category: | 0 Comments

Jumat, 09 April 2010
Sekapur Sirih
Madrasah Tsanawiyah Mathla'ul Anwar Landbaw berdiri pada 14 Juni 1986 dimana pada waktu itu berada diwilayah Kec. Talangpadang Kab. Lampung Selatan dan karena proses pemekaran sekarang Madrasah Tsanawiyah Mathla'ul Anwar Landbaw beralamatkan di desa Landbaw Kec. Gisting Kab. Tanggamus Lampung. Pada mulanya Perguruan Islam Mathla'ul Anwar Landbaw berdiri pada tahun 1965 dengan jenjang Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah atau setingkat SD yang didirikan oleh:

1. Ky. Mas'uddin
2. K.H. Nur Shoddiq
3. Ky. Masduki
4. Bp. Abdulmajid
5. Ky. Abdurahman
6. H. Abdul Karim

Dalam perkembangannya Perguruan Islam Mathla'ul Anwar mengalami kemajuan yang cukup pesat, sehingga pada tahun 1981 didirikanlah Raoudlotul Athfal atau setingkat taman kanak-kanak dengan kepala taman kanak-kanak yaitu Ibu. Suharmi.

Dan pada tahun 1986 didirikanlah Madrasah Tsanawiyah Mathla'ul Anwar atau setingkat SMP dengan kepala sekolah pertama yaitu Bp. Mafakir hingga saat ini MTs Mathla'ul Anwar berkembang cukup pesat dengan jumlah siswa 476, dan kepala sekolah saat ini yaitu Bp. Marsono Harun, S.Pd.I.

Madrasah Tsanawiyah Mathla'ul Anwar lahir dari masyarakat dan akan terus mengabdi demi meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan khususnya di Kec.Gisting Kab. Tanggamus.

* Visi Madrasah

" Menjadikan MTs mathla'ul Anwar Landbaw Madrasah Kebanggaan Masyarakat "

* Misi Madrasah

1. Terwujudnya budaya madrasah yang Islami
2. Kwalitas hasil Output yang tinggi
3. Ketrampilan ibadah yang benar dan baik dengan wawasan Ahlussunah Wal Jama'ah

Madrasah Tsanawiyah Mathla'ul Anwar Landbaw terbukti dengan diraihnya berbagai prestasi baik tingkat Kabupaten, Propinsi dan Nasional, dalam bidang akademik maupun non akademik.

dan Pada tahun 1989 didirikanlah Madrasah Aliyah Mathla'ul Anwar dengan kepala sekolah pertama yaitu Bp. Drs. bahrudin. Komplek Perguruan Islam Mathla'ul Anwar terletak di Jl. Mess Pemda Landbaw dengan jenjang Pendidikan :

1. Roudlotul Athfal ( TK )
2. Madrasah Ibtidaiyah ( SD )
3. Madrasah Tsanawiyah ( SMP )
4. Madrasah Aliyah ( SMA )




selengkapnya..
Category: | 0 Comments

Madrasah Aliyah Mathla’ul Anwar Pusat Menes Kabupaten Pandeglang berdiri tahun 1952. Merupakan salah satu badan pendidikan di bawah pengelolaan Perguruan Mathla’ul Anwar Pusat Menes yang berdiri sejak 1916. Dalam perjalanannya yang sudah lebih setengah abad, Madrasah Aliyah Mathla'ul Anwar Pusat Menes telah mengalami beberapa kali regenerasi kepemimpinan. Mereka yang pernah memimpin Madrasah Aliyah Mathla’ul Anwar Pusat Menes dari awal berdirinya hingga sekarang adalah :

1. Mansur (1952 – 1953)
2. E. Syarifudin (1953 – 1957)
3. Aminudin (1957 – 1961)
4. Asas Sumantri (1961 – 1965)
5. A. Salmani (1965 – 1967)
6. A. Suntika (1967 - 1974)
7. Abdus Salam Rosyidi (1974 – 1978)
(saat ini Syaikhul Ma’had PP AZ-ZAYTUN Indramayu)
8. Bai Ma’mun (1978 – 1983)
9. Hudri, BA (1983)
10. Abdul Basith (1983 – 1990)
11. Baihaki (1990 – 2001)
12. Abdurrohim, S.Ag (2001 – 2002)
13. Baihaki (2002 – 2003)
14. Drs. Ma’sum, M Pd (2003 – 2007)
15. Drs. Ma’sum, M Pd (2007 – 2011)

Program Studi
Madrasah Aliyah Mathla'ul Anwar Pusat Menes membuka 3 program Studi :
1. Ilmu Agama Islam (IAI)
2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
3. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Mulai tahun pelajaran 2007-2008 telah dibuka kelas husus dengan beberapa kehususan :

1. Jumlah rombongan belajar maksimum 20 siswa
2. Kemampuan kognitif siswa relatif homogen yang didasarkan atas hasil 2 tahap seleksi.
3. Ada penambahan jam pada mata pelajaran Agama, Bahasa dan MIPA
4. Berdasarkan keinginan siswa dan persetujuan orang tua.
5. Di ruang kelas dilengkapi minimum 1 unit komputer.
6. Pada tahap pertama akan diarahkan ke program Agama atau IPA.
Hingga tahun pelajaran 2009-2010 telah ada 6 rombongan belajar ; 2 di kelas X dan 2 di kelas XI IPA, dan 2 di kelas XII IPA.

Out Bound 8 Maret 2009
OSIS Madrasah Aliyah Mathla'ul Anwar Pusat Menes akan mengadakan out bound bagi siswa SMP/MTs tanggal 8 Maret 2009.
Bagi anak-anak kelas IX SMP/MTs lumayan buat refreshing. tiap hari buka buku, persiapan UN kayanya out bound adalah solusi buat mumet menghadapi UN.
Materi out bpound kali ini menyempurnakan out bound tahun 2008.

Dia antara materi out bound adalah :

1. Bidang akademik seperti mengerjakan soal-soal prediksi UN 2009.
2. Praktek di lab fisika, biologi, dan komputer
3. Jelajah alam
4. Permainan-permainan

Jumlah peserta cukup banyak mencapai 55 group; yang terdiri dari 29 group putera dan 26 group puteri.

setiap group beranggotakan 11 orang.
Madrasah Science Expo 2009
Madrasah Aliyah Mathla'ul Anwar Pusat Menes siap mengikuti Madrasah Science Expo tingkat Nasional yang dilaksanakan Departemen Agama RI di Yogyakarta 15-18 Januari 2009. Jumlah anggota kontingen yang dikirim 18 orang siswa; terdiri dari 13 siswa peserta loma, 3 orang guru peserta guru dan 2 orang guru sebagai ofisial yang dipimpin oleh Wakil Kepala bagian Kurikulum Bapak Muhajirin, S Pd.

Nomor yang diikuti :

1. Lomba Karya Ilmiah Siswa dan guru
2. Lomba Desain grafis siswa dan guru
3. Lomba kreasi science siswa dan guru
4. Lomba penggunaan alat laboratorium untuk siswa
5. Lomba cepat tepat science untuk siswa
6. Pameran kreasi science
7. Lomba desain busana muslim untuk siswa dan guru

Kegiatan ini telah dimulai dengan pengiriman lomba karya ilmiah, lomba desain grafis, lomba kreasi science, dan lomba desain busana muslim kepada panitia lomba paling ahir 18 Desember 2008 yang lalu. Nominasi 6 kelompok terbaik telah diumumkan 31 Desember 2008. Alhamdu lillah Madrasah Aliyah MA termasuk Madrasah yang harus mempresentasikan hasil dari pengumuman tersebut.

selengkapnya..
Category: | 0 Comments

MTs. Mathla'ul Anwar Pusat Menes, adalah jenjang pendidikan setingkat SLTP/MTs, yang berada di bawah tanggung jawab Pengurus Perguruan Mathla'ul Anwar Pusat Menes dalam operasional penyelenggaraannya.
Dari sejak berdiri tahun 1959, MTs. Mathla'ul Anwar Pusat Menes telah cukup memberikan andil (kontribusi positif) terhadap peningkatan kualitas derajat anak bangsa. Out put MTs. Mathla'ul Anwar Pusat Menes ketika ketika melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, cukup memberikan warna positif terhadap citra MTs. Mathla'ul Anwar Pusat Menes di mata masyarakat.


Sekilas Gambaran Profil dan Perkembangan MTs. Mathla'ul Anwar Pusat Menes :

Nama Madrasah : MTs. Mathla'ul Anwar Pusat Menes
No. Statistik Madrasah : 21.2.32.01.10.025
Status : Swasta (Disamakan)
Akreditasi : A (Unggul)
Kepala Madrasah : Abdurohim, S.Ag
Alamat : Jln. Prapatan Simaning Menes - Pandeglang - Banten

Visi : Bernuansa Islami, Unggul dalam Prestasi dan Tanggap Terhadap Perkembangan Iptek.

Misi :
Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT

Menumbuhkembangkan semangat keunggulan kepada semua warga sekolah

Menumbuhkan semangat kompetisi di lingkungan siswa melalui kegiatan extra.

Mengembangkan diri peserta didik sejalan dengan perkembangan iptek

Mengoptimalkan fasilitas sarana peraga pendidikan dan narasumber yang ada

Mengimplementasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari

Meningkatkan profesionalisme dan keteladanan dalam lingkungan kondusif

Aset Tanah Madrasah :
Tanah Sendiri : 3.880 M2
Tanah Wakaf : 2.500 M2

Fasilitas Bangunan
1. Ruang Kepala Madrasah
2. Ruang Tata Usaha
3. Ruang Dewan Guru
4. Ruang belajar (14 Kelas)
5. Lab. Komputer (36 Unit, internet connection, Full AC)
6. Lab. IPA
7. Ruang OSIS dan Dewan Penggalang
8. Ruang Perpustakaan
9. Masjid
10.Kantin
11.Ruang UKS
12.Asrama Siswa
13.Sarana MCK

Prestasi yang pernah diraih:
Prestasi yang pernah diraih dari kurun waktu-waktu terakhir diantaranya :

Juara I seni Drum Band katagori Colour guard Tk. Kab. Pandeglang, tahun 2003

Juara I seni Drum Band katagori Speed match Tk. Ka. Pandeglang, tahun 2004

Juara III lomba Matematika tingkat SLTP/MTs Kab. Pandeglang, tahun 2005

Juara I Taekwondo putri tingkat SLTP se-Kabupaten Pandeglang, tahun 2005

Juara II dan III Taekwondo putra/putri Tk. SLTP Kab. Pandeglang, tahun 2005

Juara III Olimpiade Matematika, Fisika, Pidato Bhs. Inggris, & mengarang Tk. SLTP Kab. 2006


Juara I Taekwondo katagori putra/putri Tk. SLTP Kab. Pandeglang, tahun 2006

2 orang Lolos seleksi Taekwondo PPLP tingkat provinsi Bnten, tahun 2007

Juara III LKBB Tingkat SLTP/MTs SMAN 3 Pandeglang

Juara III lomba Drum Band Bupati Cup Pandeglang tahun 2007

Juara 1 dan 3 Taekwondo Bupati Cup Pandeglang tahun 2007

Juara III Catur katagori putra Bupati Cup Tk. SLTP/MTs Kab. Pandeglang 2007

3 orang diterima dan lolos seleksi SMAN CMBBS Banten ( Sekolah Unggulan Propinsi Banten Tahun 2006

2 orang diterima dan lolos seleksi SMAN CMBBS Banten ( Sekolah Unggulan Propinsi Banten ) tahun 2007

Juara I Olimpiade Matematika Tingkat SLTP yang diadakan Diknas Kab. Pandeglang 2007 lolos ke tingkat Propinsi

Juara II Olimpiade Bahasa Inggris Tingkat SLTP yang diadakan Diknas Kab.Pandeglang 2007 lolos ke tingkat Propinsi

Juara II Siswa Teladan Tingkat SLTP yang diadakan Diknas Kab. Pandeglang 2007.

Juara III Siswa Teladan Tingkat SLTP yang diadakan Diknas Kab. Pandeglang 2008.

3 orang diterima dan lolos seleksi SMAN CMBBS Banten ( Sekolah Unggulan Propinsi Banten Tahun 2008

3 orang diterima di MAN Insan Cendekia Serpong ( Sekolah Unggulan Beasiswa Depag RI ) 2007

2 orang diterima di MAN Insan Cendekia Serpong ( Sekolah Unggulan Beasiswa Depag RI ) 2008

selengkapnya..
Category: | 0 Comments